Kamis, 06 Mei 2010

LUKA BAKAR

                                                                L U K A   B A K A R
Luka bakar harus dianggap sebagai cedera jaringan lunak yang kompleks, mulai dari yang sederhana yang hanya meliputi permukaan kulit yang paling atas saja, sampai mengenai lapisan lainnya termasuk saraf, pembuluh darah, otot dan tulang. Luka bakar juga dapat merusak mata sehingga orang tersebut mengalami kebutaan total. Sistem pernafasan dapat rusak sehingga terjadi sumbatan jalan nafas yang dapat berkembang menjadi gagal nafas dan kematian. Selain kerusakan fisik yang terjadi akibat luka bakar, dampak lainnya adalah emosi dan psikologis bagi penderita yang mungkin dialami seumur hidup.
Definisi.
Luka bakar adalah semua cedera yang terjadi akibat paparan terhadap suhu yang tinggi.
Penyebab :
Luka bakar dapat dikelompokkan berdasarkan banyak cara. Pengelompokan yang paling sering adalah berdasarkan sumber panasnya.
·        Termal (susu >600 C)
Contohnya : api, uap panas, benda panas.
·        Kimia (asam / basa kuat)
Contohnya : asam kuat, basa kuat, soda api.
·        Listrik.
Contohnya : listrik rumah-tangga, kilta.
·        Radiasi.
Contohnya : sinar matahari (sinar ultraviolet) dan bahan radio aktif.
Penyebab luka bakar harus diselidiki dengan baik, jangan membuat asumsi. Walau luka bakar merupakan cedera yang jelas terlihat, namun sebagai penolong pemeriksaan lengkap harus selalu dilakukan untuk mencari cedera serius lainnya.
Penggolongan.
Berdasarkan lapisan kulit yang mengalami cedera luka bakar dibagi menjadi :
1.      Luka bakar derajat satu (permukaan).
Hanya meliputi lapisan kulit yang paling atas saja (kulit ari atau epidermis). Ditandai dengan kemerahan, nyeri dan kadang-kadang bengkak pada daerah yang terkena. Contohnya yang paling umum adalah luka bakar akibat sinar matahari.

2.      Luka bakar derajat dua (sedikit lebih dalam).
Meliputi lapisan paling luar kulit yang rusak dan lapisan di bawahnya terganggu.
Luka bakar jenis ini paling sakit, ditandai dengan gelembung pada kulit terisi
Cairan, bengkak, kulit kemerahan atau putih, lembab dan rusak. Ini merupakan
luka bakar yang paling sering terjadi di rumah tangga seperti kena percikan
minyak panas.


3.      Luka bakar derajat tiga.
Lapisan yang terkena tidak terbatas, bahkan dapat sampai ke tulang dan organ dalam. Luka bakar ini paling berat dan ditandai dengan kulit tampak kering, pucat atau putih, atau gosong dan hitam dapat diikuti dengan mati rasa karena kerusakan saraf, jadi yang nyeri hanya daerah di sekitarnya.. berbeda dengan derajat satu dan dua, luka bakar derajat tiga tidak menimbulkan nyeri.

Hal yang perlu diingat adalah bahwa luka bakar derajat yang lebih berat selalu dikelilingi oleh daerah yang lebih ringan derajat luka bakarnya. Misalnya daerah luka bakar derajat tiga dikelilingi oleh daerah dengan luka bakar derajat dua dan satu.

Luas permukaan tubuh.
Dalam penanganan luka bakar dan penentuan derajat berat luka bakar luas.
Permukaan tubuh yang mengalami luka bakar sangat berperan. Pedoman untuk
memperkirakan luas daerah yang terbakar dilakukan dengan Hukum Sembilan
yaitu membagi daerah tubuh dengan prosentase 9 per daerah tubuh (Lihat
Gambar Hukum 9).

Cara lain menghitung luas luka bakar.
Cara lain untuk menghitung luas luka bakar adalah dengan menggunakan luas
telapak tangan penderita sebagai referensi. Satu kali luas telapak tangan sama dengan 1%.

Derajat berat luka bakar.
Derajat berat luka bakar ditentukan oleh dua faktor utama yaitu luasnya permukaan tubuh yang mengalami luka bakar dan lokasinya.

1.      Luka bakar ringan :
o       Tidak mengenai wajah, tangan, kaki, sendi, kemaluan atau saluran nafas.
o       Luka bakar derajat tiga kurang dari 2% luas permukaan tubuh.
o       Luka bakar derajat dua kurang dari 15% luas permukaan tubuh (dewasa) & kurang dari 10% luas permukaan tubuh (bayi/anak).
o       Luka bakar derajat satu kurang dari 50% luas permukaan tubuh.

2.      Luka bakar sedang :
o     Tidak mengenai wajah, tangan, kaki, sendi, kemaluan atau saluran nafas.
o     Luka bakar derajat dua antara 2%-10% luas permukaan tubuh.
o     Luka bakar derajat dua antara 15% sampai 30% luas permukaan tubuh (dewasa) & 10%-20% luas permukaan tubuh (bayi/anak).
o     Luka bakar derajat satu lebih dari 50% luas permukaan tubuh.

3.      Luka bakar berat :
o       Luka bakar 3 pada wajah, tangan, kaki, sendi, kemaluan atau saluran nafas.
o       Luka bakar derajat dua lebih dari 30% luas permukaan tubuh.
o       Luka bakar yang disertai nyeri, bengkak dan perubahan bentuk alat gerak.
o       Luka bakar meliputi satu bagian tubuh seperti lengan, tungkai atau dada.
o       Semua luka derajat tiga atau dua lebih bersar dari 2% (bayi/anak).
Pada orang dewasa, luka bakar derajat dua seluas 20% dapat mengakibatkan syok. Pada anak-anak syok dapat terjadi akibat luka bakar derajat dua seluas 10%.
Beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam perhitungan derajat berat luka bakar.
1.      Penyebab luka bakar :
o       Listrik : luka bakar tanpak kecil tetapi kerusakan di dalam jaringan tubuh cukup luas.
o       Kimia : masing-masing bahan memiliki cirri-ciri tersendiri.

2.      Daerah yang terkena :
o       Wajah.
o       Tangan dan kaki.
o       Kemaluan, bokong dan paha bagian dalam.
o       S e n d i.
Karena dapat menjadi penyulit dalam proses penyembuhannya dikemudian hari.
3.      Faktor penyulit :
o       Usia kurang dari 5 tahun atau lebih dari 55 tahun, dianggap lebih berat dari pada perhitungannya.
o       Adanya penyakit penyerta.
Penanganan luka bakar.
Nilai keamanan tempat kejadian dan keselamatan diri penolong.
1.      Hentikan proses luka bakarnya. Alirkan air dingin pada bagian yang terkena. Bila ada bahan kimia alirkan air terus menerus selama 20 menit atau lebih.
2.      Lepaskan pakaian dan perhiasan. Jika pakaian melekat gunting sekitarnya, jangan memaksa untuk melepas bagian yang melekat tersebut.
3.      Lakukan penilaian dini. Atasi semua masalah yang mengancam jiwa. Bila ada berikan oksigen sesuai protocol.
4.      Tentukan derajat berat luka bakar selama pemeriksaan fisik. Hitung derajat, luas permukaan tubuh terkena lokasi luka bakar dan faktor komplikasi. Jangan lupa cari kemungkinan cedera lain.
5.      Tutup luka bakar. Gunakan penutup luka steril atau lembaran penutup luka bakar steril sekali pakai, jangan memecahkan gelembung. Jangan gu -jari maka masing-masing jari dibalut terpisah.
6.      Jagalahnakan lemak, salep, cairan antiseptic atau es pada luka bakar. Jika luka bakar mengenai mata, pastikan kedua mata ditutup. Bila yang terbakar jari suhu tubuh penderita dan rawat cedera lain yang perlu.
7.      Rujuk ke fasilitas kesehatan.
Penanganan beberapa luka bakar khusus.
Luka bakar kimia.
Menentukan derajat berat luka bakar kimia agak sulit. Secara umum penolong sebaiknya menganggap semua luka bakar kimia adalah berat.
Nilai keamanan tempat kejadian dan keselamatan diri penolong.
o       Segera siram / aliri lalu bakar dengan air sebanyak-banyaknya, sekurang-kurangnya 20 menit. Jangan membuang waktu mencari bahan penangkalnya.
o       Jangan menyiram bahan kimia yang bereaksi makin kuat dengan air misalnya bubuk soda-api.
o       Bila mengenai mata, siram dengan air mengalir dan lepaskan lensa kontak bila menit bahkan selama perjalanan bila dianggap perlu.
o       Minimalkan kontaminasi lanjut dengan aliran air sedemikian rupa hingga tidak mengenai daerah sehat.
Bila penderita terkontaminasi, upayakan membersihkan penderita dari jauh, jangan sampai penolong juga terkena bahan kimia.
1.      Bahan kimia padat / bubuk, sapu dengan sikat halus kemudian siram dengan air sebanyak-banyaknya.
2.      Siram atau aliri dengan air sekurang-kurangnya selama 20 menit.
3.      Amankan bekas pakaian penderita yang terkontaminasi.
4.      Pasang penutup luka steril pada bagian luka.
5.      Atasi syok bila ada.
6.      Rujuk ke fasilitas kesehatan.
Luka bakar listrik.
Pada luka bakar listrik, bahaya yang dihadapi adalah kemungkinan terjadinya henti nafas dan jantung, kerusakan jaringan saraf dan organ dalam. Luka bakar listrik mungkin kecil dari luar tetapi kerusakan di dalam tubuh dapat luas mengingat sifat konduksi listrik dapat berat, misalnya kerusakan jaringan tulang.
Gejala dan tanda syok listrik :
o       Perubahan status mental dan penurunan respon.
o       Tampak luka bakar berat.
o       Pernafasan dangkal, tidak teratur atau tidak ada.
o       Denyut nadi lemah, tidak teratur atau tidak ada.
o       Patah tulang majemuk karena kontraksi otot.
Penanganan luka bakar listrik :
Nilai keamanan tempat kejadian dan keselamatan diri penolong.
1.      Lakukan penilaian diri.
2.      Periksa dan cari luka bakar didaerah listrik masuk dan tempat listrik keluar.
3.      Tutup luka dengan penutup luka steril kering.
4.      Atasi syok bila ada.
5.      Rujuk ke fasilitas kesehatan.
Luka bakar inhalasi.
Luka bakar yang terjadi karena menghirup udara panas, asap atau bahan racun yang masuk ke saluran nafas. Gejala dan tanda awal mungkin ringan dan semakin lama menjadi berat.
Gejala dan tanda yang mungkin ditemukan :
1.      Bulu hidung hangus terbakar.
2.      Luka bakar pada wajah.
3.      Butir arang karbon dalam cairan ludah.
4.      Bau asap atau jelaga pada pernafasan.
5.      Kesukaran bernafas.
6.      Pernafasan berbunyi.
7.      Serak, batuk, sukar bicara.
8.      Gerakan dada terbatas.
9.      Kulit kebiruan (sianosis).
Penanganan luka bakar inhalasi :
Nilai keamanan tempat kejadian dan keselamatan diri penolong ;
1.      Pindahkan penderita ke tempat aman.
2.      Berikan oksigen, bila perlu oksigen yang dilembabkan.
3.      Penilaian dini terutama jalan nafas dan pernafasan.
4.      Bila perlu lakukan pernafasan buatan.
5.      Rujuk ke fasilitas kesehatan.

Catatan :
Hati-hatilah dengan pemberian oksigen didaerah kebakaran. 
Pastikan penderita sudah diamankan secukupnya untuk 
mencegah terjadinya reaksi antara oksigen dengan api.